Perkenalan Mengenai Mekanika Kepecahan ( Fracture and Failure Mechanic )
sumber : http://pardo.net
Keyword : Fatigue, Kelelahan, Kepecahan, Crack, Force
Mekanika fraktur merupakan metode
yang digunakan untuk mendapatkan karakteristik dari kebiasaan fraktur dari
suatu takik tajam ( sharply notched ) dari suatu member struktural ( cracked
atau flawed ), yang bisa digunakan oleh para insinyur. Mekanika kepecahan
berdasarkan pada analisis tegangan pada sekitar crack atau takik. Oleh karena
itu, dengan berdasarkan pada penggunaan pengalaman yang luas dari berbagai
problema untuk diterjemahkan kedalam hasil laboratorium sehingga didapatkan
informasi untuk desain yang dapat digunakan sebagai acuan dari insinyur
sehingga mendapatkan berbagai hal yang perlu diperhatikan antara lain ;
- Daya tahan dari fraktur suatu material, dengan menggunakan tes mekanika fraktur atau menghubungkan dengan tes ketangguhan takik ( notch ) seperti tes impact CVN
- Tegangan nominal dari suatu struktur member yang dianalisis
- Ukuran suatu cacat dan geometri dari suatu struktur member yang dianalisis.
Tes mekanika fraktur dan teknik
analisisnya memiliki beberapa keuntungan dibandingkan dengan metode tes
ketangguhan takik dan menawarkan dari metode desain kuantitatif untuk mencegah
kepecahan pada suatu struktur. Tambahan juga, mekanika fraktur bisa digunakan
juga untuk mengevaluasi keandalan dalam menerima beban, umur struktur dan
kekuatan struktur.
·
Driving
Force, Kf
Konsep
fundamental dari mekanika fraktur linear-elastis adalah bahwa wilayah
terjadinya tegangan tepat pada sharp crack dan bisa dikarakteristikkan kedalam
satu parameter, KI, atau faktor intensitas tegangan yang mempunyai
satuan unit ksi(in^(1/2)).
Parameter ini, KI, memiliki hubungan antara level tegangan, σ, pada desain struktur.
Ketika adanya kombinasi antara σ dan a akan menunjukkan kepada nilai
kritis dari KI yang disebut sebagai KC, crack yang tidak
stabil akan tumbuh dan menimbulkan fraktur. Persamaan untuk mendeskripsikan
medan tegangan elastis pada sekitar ujung crack dibagian subjek untuk menerima
tegangan tarik dan bisa digunakan untuk mencari hubungan antara KI ,
σ , dan ukuran
crack, a, untuk konfigurasi struktur yang berbeda seperti pada gambar 1. Nilai
KI untuk masing-masing geometri crack.
Pada bidang fatigue, driving
force disimbolkan dengan
, dengan
dan untuk kasus ini dapat disederhanakan
menjadi ;


Gambar
1. Nilai KI untuk berbagai geometri crack yang berbeda
·
Resistance
Force, Kc
Nilai kritis
dari faktor intensitas tegangan ketika tepat mengalami kegagalan adalah Kc, yang
dipengaruhi oleh properti dari material.
Sekilas dari gaya resisten, untuk mencegah terjadinya kegagalan pada
desain struktur. Pada percobaan, nilai kritis dari KI pada saat gagal, KC, bisa
ditentukan dengan melihat dari ketebalan material pada temperatur yang spesifik
serta nilai rentan beban yang diberikan dengan menggunakan properti dari
material ketika mencapai kondisi kritis, seorang desainer harus bisa
menjabarkan dalam suatu teori dari ukuran kecacatan yang bisa ditoleransi dari
member struktural dengan memasukkan variabel variabel seperti level desain
tegangan, suhu dan rentan tegangan. Dan sebaliknya, seorang insinyur harus bisa
mendeskripsikan level desain tegangan yang bisa diijinkan untuk ukuran suatu
kecacatan yang kemungkinan sudah ada pada struktur.
Faktor kritis intensitas
tegangan untuk material dari struktur sangan tergantung pada kondisi lingkungan
dari struktur seperti suhu, rentan beban yang diterima dan lain sebagainya.
Sehingga, nilai kritis harus didapatkan dari tes secara aktual dari material
struktur hingga mengalami kegagalan dengan menggunakan variasi temperatur dan
rentan tegangan.
Misalnya untuk nilai variasi
dari KC untuk struktur baja pada kondisi suhu kamar memiliki nilai tegangan
yield sebesar 50 ksi ( 345 Mpa ) seperti pada gambar 2. Dari hasil ini, akan
diperoleh tiga perbedaan rentan tegangan, yang memperlihatkan efek yang cukup
signifikan dimana suhu dan rentan tegangan bisa menjadi parameter penting dalam
mendapatkan faktor intesitas tegangan untuk material dari struktur.
Gambar
2. Efek dari temperatur dan rentan tegangan pada ketahanan suatu percobaan
kepecahan dengan tegangan pada 50 ksi
Daftar Pustaka dan Referensi
Barsom, John M. ,Stanley T. Rolfe. 1999. Fracture and Fatigue Control in Structure
Application of FractureMechanics Third Edition. ASTM : USA
Comments
Post a Comment