Mengenal Beberapa Jenis Kapal Keruk di Dunia Offshore
Keyword : Kapal Keruk, Dredger,
Offshore, Struktur, Hidrodinamika
Seperti yang diketahui bahwa
dredging merupakan proses untuk melakukan pemindahan tanah dan membawa keluar
dari dalam air. Pada pertama kali istilah dredging merujuk ke aktivitas
pengerukan dengan peralatan yang terapung pada abad ke 14 di pelabuhan Dutch Hanze
, Kota Kampen. Bucket-type dredging barge dahulu digunakan untuk pertama kali
dengan cara memindahkan deposit tanah dari sungai Rhine dan Ijssel.
Umumnya, pekerjaan dredging
dilakukan dengan menggunakan cutter suction dredgers atau trailing suction hopper
dredgers. Untuk jenis cutter suction dredger diberikan tambat, ini berarti spud
pile atau mooring lines pada bagian belakang dan depan barge diberikan tali
tambat pada bagian bow. Dredger umumnya digunakan untuk membuat parit untuk
pipe lines yang bertujuan untuk menghubungkan dari pelabuhan dan terminal pada
kondisi tanah yang susah. Sedangkan untuk Trailing suction hopper dredger
mempunyai ciri utama yaitu memiliki dynamic positioning system ( DPS ) ;
dredger jenis ini digunakan untuk menyesuaikan equipment agar tetap pada jalur
yang sudah ditentukan.
Pada jenis suction dredger,
terdapat kondisi lingkungan laut dan cuaca yang harus diperhatikan antara lain
;
·
Ketersediaan dari jam operasional dilihat
berdasarkan :
- Kebutuhan untuk menjjaga agar peralatan pengeruk tetap melakukan kontak dengan dasar, seperti dippers, grabs, cutters, pipa penyedot dan trail heads.
- Permasalahan pada sistem jangkar di kondisi cuaca buruk, seperti terjadi kehilangan daya tangkap dari jangkar dan adanya bending atau patah pada spud pile
- Stabilitas pada peralatan yang rawan lepas, seperti floating pipelines dan conveyor belts
- Mooring dan stabilitas pada barge secara keseluruhan terhadap arus dan tinggi kecepatan angin dan beban gelombang.
- Terjadi overloading pada elemen struktur yang terhubung dengan peralatan pengerukan seperti bucket ladders atau cutter arms.
·
Kemampuan untuk bermanuver, khususnya pada
kondisi angin yang tepat ke bagian sisi barge dan arus yang besar dan mengenai
sudut yang spesifik pada barge dan akan sangat mempengaruhi terhadap slope dari
dredging.
·
Masalah pada kondisi slamming pada bagian bawah
hopper barges dimana langsung menuju ke laut dan pada kondisi “jumping” pada
pipa penyedot hopper suction dredgers
Cutter suction
dredger dipasang mooring, maksudnya adalah untuk spud pile dipasang kabel baja
dengan koknfigurasi menyebar. Fitur penting dari spud pile mooring ( lihat
gambar 1 ) memiliki kekakuan yang relatif tinggi dibandingkan dengan sistem
mooring yang lain. Salah satu alasan kenapa digunakannya sistem mooring yang
memiliki kekakuan yang relatif tinggi adalah dibutuhkannya keakurasian dalam
menentukan posisi dari cutter head di daerah jangkauan. Penggunaan mooring juga
untuk memenuhi tingkat efisiensi pengerukan yang bagus. Alasan lain dari
digunakannya moornig adalah untuk mencegah beban yang terlalu besar pada bagian
cutter head dan juga pada bagian ladder.
Sejak spud line
hanya bisa menerima beban yang terbatas, sehingga batas untuk melakukan
pekerjaan pada gelombang dengan tinggi gelombang signifikan hanya terbatas pada
ketinggian 0.5 hingga 1 meter tergantung dari ukuran dredgernya, arah gelombang
serta kedalaman air.
Gambar
1. Cutter Suction Dredger
Cutter suction
dredgers mungkin juga di lengkapi dengan peralatan sistem mooring yang lebih
lembut. Pada kasus ini, spud pile di gantikan dengan tiga kabel baja yang
tersebar dan terhubung ke spud keeper. Sistem ini juga disebut dengan
“christmas tree” mooring yang memberikan keuntungan berupa beban lebih ringan
tetapi dengan adanya gerakan dari beban gelombang yang lebih besar pada
dredger. Dengan adanya sistem ini, kemampuan untuk operasionalitas yang lebih
besar harus digantikan dengan efisiensi dari cutting yang lebih rendah.
Untuk komponen
ainnya dari perlengkapan pengerukan seperti floating pipe line hingga peralatan
transportasi dari slurry yang terkoneksi dengan dredger dan beban pada ladder –
mungkin juga dibatasi dengan faktor untuk operasional dari dredger pada kondisi
gelombang.
Aspek penting
jika ingin menggunakan sistem cutter suction dredgers antara lain :
- Model matematik yang harus mendekati kondisi nyata dari karakteristik tanah untuk melakukan simulasi
- Beban pada spud pile, cutter head dan ladder hoist wires
- Gerakan pada dredger dan cutter head ketika mengeruk
- Beban pada swing wires
Trailing
suction hopper dredgers digunakan untuk melakukan pekerjaan perawatan (
memindahkan deposit yang berada didekat kanal ) dan mengeruk untuk membangun parit
didekat kanal pada tanah yang mempunyai karakteristik lunak. Bentuk dari
dredger jenis ini memiliki bentuk seperti badan kapal dengan adanya kargo tipe
hopper untuk menyimpan slurry. Pada setiap isi dari kapal terdapat komponen
suction arm, yang tersusun atas bagian terendah dan bagian tertinggi, yang
terkoneksi dengan sambungan cardanic. Untuk penghubung dengan kapal adalah
tepat pada sambungan bawah dan stringer.
Pada suction
dredger yang modern, untuk kabel pendukng yang terkoneksi dengan bagian bawah
dari scution pipe didekat yang didekat suction head tersedia dengan peralatan
pengatur tegangan agar tetap konstan untuk mengkompensasi gerakan heave dari
barge. Pada gambar 2 terlihat salah satu contoh dari meningkatnya ukuran kapal
diantara tahun 1962 hingga 1997. Tipe dredger ini berlayar sepanjang jalur
sebelum dilakukan proses pengerukan. Untuk proses manuver, digunakan propeller
utama, rudder dan kombinasi dengan thruster bow dan stern. Untuk tujuan
manuver, helmsman secara manual mengontrol kapal dengan menggunakan monitor
yang menunjukkan posisi kapal secara aktual dari master drag head dan jalur
yang telah ditentukan. Dengan dioperasikan di area yang dekat dengan daratan,
kapal pengeruk akan terpapar dengan beban gelombang, angin dan arus sehingga
untuk proses pengontrolan kapal secara manual akan sangat sulit. Salah satu
alternatif yang digunakan untuk mengatasi masalah ini adalah dengan cara
menggunakan penentu jalur otomatis atau disebut sistem DP ( dynamic positioning
).
Gambar
2. Trailing suction hopper dredgers
Aspek penting
yang perlu diperhatikan pada trailing suction hopper dredger antara lain :
-
Gerakan kapal ketika terkena beban gelombang
-
Gaya arus dan gaya aliran gelombang pada kapal
-
Kapabilitas dari kecepatan penentuan jalur yang
rendah
-
Gerakan dari suction arm
-
Beban pada konektor suction arm kapal
-
Efek dan interaksi dari thrusters
-
Menghindarnya gerakan kebelakang dari suction
head pada sea bed
Daftar Pustaka dan Referensi
Journee, J.M.J, W.W. Massie. 2001. Offshore Hydromechanics First Edition. Delft University of
Technology
Comments
Post a Comment